Minggu, 13 Maret 2016

Berusaha mengerti terlebih dahulu

Sewaktu anda belajar mendengarkan orang lain secara mendalam, anda akan menemukan perbedaan besar dalam persepsi. Anda juga akan mulai menyadari dampak yang dapat ditimbulkan oleh perbedaan ini ketika orang berusaha bekerja sama pada situasi kesalingtergantungan.
Bayangkan ketika dua orang memakai kacamata. Apa yang dipikirkan atau pendapat dari dua orang tersebut mungkin tidak sama, meskipun mereka tertuju pada suatu objek yang sama. Persepsi kita dapat sangat berbeda. Namun, kita sama-sama telah hidup dngan paradiga kita selama bertahun-tahun.

Sekarang, dengan semua perbedaan kita, kita berusaha bekerja sama untuk mengelolasumber daya dan macapai hasil. Lalu, bagaimana kita mengerjakannya? Bagaimana kita mengatasi keterbatasan persepsi individual kita supaya kta dapat berkomunikasi secara mendalam, supaya kita dapat berurusan secara kooperatif terhasap isu tertentu dan muncul dengan solusi menang/menang.
Baru berusaha untuk dimengerti

Berusaha lebih dahulu untuk mengerti . . . baru dimengerti. Mengetahui bagaimana untuk dimengerti adalah separuh dari kebiasaan 5.

Orang Yunani mempunyai filosofi hebat yang terwujud dalam tuga kata yang disusun secara berurutan: ethos, pathos dan logos. Ethos adalah kredibilitas pribadi anda, kepercayaan yang orang miliki akan integritas dan kecakapan anda. Pathos adalah sisi empatik, yaitu perasaan. Logos adalah logika, bagian penalaran dari preentasi.
Jika anda dapat menyajikan gagasan anda dengan jelas, spesifik, visual dan yang paling penting, kotekstual-dalam konteks pengertian yang mendalam akan paradigma dan kekhawatiran mereka- anda meningkatkan kredibilitas gagsan anda secara signifikan.
Sesuat yang berada dalam kendali anda. dan ketika anda mengerti terlebih dahulu, ketika anda berfokus pada Lingkaran Pengaruh anda, anda benar-benar mengerti orang lain secara mendalam. Anda mempunyai informasi yang akurat untuk dikerjakan, anda tiba pada inti persoalan degan lebih cepat.

Hal ini adalah pendekatan dari dalam ke luar. Ketika anda melakukannya, saksikanlah apa yang terjadi pada lingkaran pengaruh anda. Karena anda benar-benar mendengarkan, anda dapat dipengaruho. Dan dapat dipengaruhi adalah kunci untuk mempengaruhi orang lain. Lingkaran anda mulai meluas. Anda meningkatkan kemampuan anda untuk mempengaruhi banyak hal dalam lingkaran kepedulian anda.



Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

Empat paradigma interaksi manusia


Menang/Menang
Menang/menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terua menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia. Dengan solusi menang/menang, semua pihak merasa senang dengan keputusanya dan merasa terikat dengan rencana tindakannya. Menang/menang melihat kehidupan sebagai arena yang kooperatif, bukan kompetitif. Menang/menang didasarkan pada paradigma bahwa ada banyak untuk setiap orang, bahwa keberhasilan satu orang tidak dicapai dengan mengorbankan atau menyingkirkan keberhasilan orang lain.
Menang/menang adalah bukan tentang jalan anda atau jalan saya; ia adalah jalan yang lebih baik, jalan yang lebih tinggi.
Menang/Kalah
Paradigma ini menyatakan “jika saya menang, anda kalah”
Dalam gaya kepemimipinan, menang/kalah adalah pendekatan otoriter: “saya mendapatkan apa yang saya inginkan; anda tidak mendapatkan apa yang anda inginkan.” Orang menang/kalah cenderung menggunakan jabatan, kekuasaan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Tentu ada tempat utuk cara berpikir menang/kalah dalam siatuasi yang benar-benar kompetitif dan berkepercayaan rendah. Tapi sebagian besar hidup bukanlah kompetisi. Kita perlu hidup setiap hari dalam tetangga kita dan teman-teman kita.
Sebagian besar kehidupan merupakan realitas saling tergantung, bukan mandiri. Kebanyakan hasil yang anda inginkan bergantung pada kerja sama antara anda dan orang lain. Dan entalitas menang/kalah mengganggu fungsi kerja sama itu.

Kalah/Menang
Kalah/menang lebih buruk daripada menang/kalah karena tidak mempunyau standar-tidak mempunyai tuntutan, tidak memupnyai harapan, tidak mempunyai visi. Orang berfikir kalah/menang biasanya cepat berusaha menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan dari popularitas atau penerimaan. Mereka hanya mempunyai sedikit keberanian untuk mengekspresikan perasaan dan keyakinan mereka dengan mudah diintimidasi oleh kekuatan ego orang lain.
Baik menang/kalah maupun kalah/menang adalah posisi yang lemah, yang didasarkan pada rasa tidak aman pribadi. Dalam jangka pendek, menang/kalah akan memberi hasil lebih banyak karena cara ini memanfaatkan kekuatan dan bakat yang biasanya memang besar pada orang-orang di puncak. Kalah/menang lemah, kacau sejak awal.

Kalah/Kalah
Ketika dua orang menang/kalah berkumpul-yaitu ketika dua orang yang ulet, berkepala batu, dan berivestasi pada ego saling berinteraksi-hasilnya adalah kalah/kalah. Keduanya sama-sama inginmembalas dendam, buta terhadap kenyataan bahwa pembunuhan adalah bunuh diri, bahwa pembalasan dendam adalah pedang bermata dua. Mampu menyakiti orang lain namun berimbas pula kepada diri kita.

Ada orang yang menjadi begitu berpusat pada musuh, begitu terobsesi sepenuhnya dengan perilaku lawannya sampai-sampai menjadi buta terhadap segalanya kecuali keinginan mereka agar orang itu kalah, walaupun itu berarti dirinya juga kalah. Kalah/kalah adalah filosofi konflik bermusuhan, filosofi perang.


Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

Enam deposito utama

Mengerti soal individu
Benar-benar berusah mengerti orag lain mungkin merupakan salah satu deposito paling penting yang dapat anda buat. Anda sungguh tidak tahu apa yang merupakan deposito bagi orang lain sebelum anda menerti individu itu. Apa yang mungkin merupakan deposito bagi anda-berjalan-jalan sambil megobrol, pergi keluar bersama orang lain sambil memakan es krim, mengerjakan tugas bersama-mungkin oleh orang lain tidak dianggap sebagai deposito sama sekali. Ini mungkin bahkandipandang sebagai penarikanm jika tidak mnyentuh minat atau kebutuhan yang mendalam dari orang tersebut.
Kita cenderung untuk menganggap diri kita sendiri merupakan apa yang kita pikir orang lain inginkan atau butuhkan. Kita menganggap maksud kita pada perilaku orang lain. Kita memberi maksud apa yang merupakan deposito yang didasarkan pada kebutuhan atau keinginan kita sendiri enth sekarang atau sewaktu kita berada pada usia yang sama atau tahap kehidupan ang sama. Jika mereka tidak menafsrkan usaha kita sebagai suatu deposito, kecenderungannya adalah sebagai penolakan atas maksud baik kita dan kita sendiri lalu menyerah.
Melakukan hal-hal sepele
Kebaikan dan sopan santun kecil-kecilan begitu penting. Ketidaksopanan kecil, kekasaran kecil, bentuk ketiadaan respek yang kecil menyebabkan penarikan besar-besaran. Dalam suatu hubungan, hal yang kecil adalah hal yang besar.
Semua orang tidak bisa dikatakan sama hanya karena apa yang terlihat dari luar. Di sebelah dalam, bahkam di bagian paling dalam dari penamilan luar yang paling keras dan paling tidak berperasaan, terdapat perasaan dan emosi yang begitu lembut.

Memenuhi komitmen
Memenuhi komitmen atau janji adalah deposito yang besar, melanggar janji adalah penarikan yang besar. Sebenarnya, barangkali tidak ada penarikan yang lebih besar dibandingkan membuat janji yang penting bagi seseorang dan kemudian tidak mematuhinya. Kali berikutnya janji dibuat, orang tidak akan percaya. Orang cenderung membangu harapan mereka di sekitar janji.
Sekali-kali, walaupun diri kita sudah berusaha sebaik mungkin, hal yang tidak terduga tetap terjadi, menimbulkan situasi di mana keadaanya menjadi tidak bijaksana atau tidak memungkinkan untuk memenuhi janji yang sudah kita buat. Tetapi kita tetap harus menghargai janji itu. Kita mungkin akan tetap memenuhinya, atau menjelaskan situasinya secara tuntas kepada orang yang kita janjikan dan meminta afar dibeaskan dari janji tersebut.

Mejelaskan harapan
Deposit yang kita dapat ketika memberi sebuah harapan adalah membuat harapan tersebut jelas dan ekspilisit. Hal ini membutuhkan investasi waktu dan tenaga nantinya, tetapi akan menghemat banyak sekali waktu dan tenaga nantinya. Jika harapan tidak jelas dan tidak disampaikan, orang mulai menjadi terlibat secara emosional dan kesalahpahaman sederhana mulai menumpuk, berubah menjadi bentokan kepribadian dan kemacetan komunikasi.
Menjelaskan harapan kadang membutuhkan banyak ekberanian. Kelihatannya lebih mudah untuk bertindak seolah tidak ada perbedaan dan berharap segalanya akan beres ketimbang menghadapi perbedaan dan bekerja bersama untuk tiba pada seperangkat harapan yang sudah disepakati bersama.

Memperlihatkan integritas pribadi
Integritas pribadi menghasilkan kepercayaan dan merupakan dasar dari berbagai jenis deposito.
Tidak adanya integritas dapat merusak hampir setiap usaha lain untuk menciptakan rekenin kpercayaan yang tinggi. Orang dapat berusaha untuk mengerti, mengingat hal-hal kecil, memenuhi janji, menjelaskan dan memenuhi harapan, tetapi tetap gagal membangun cadangan kepercayaan jika mereka tidak tulus dalam hati.
Salah satu cara yang paling penting untuk melakukan integritas adalah dengan menjadi loyal.

Meminta maaf secara tulus ketika sudah melakukan kesalahan
Permintaan maaf yang tulus membuat deposito; permintaan maaf berulang ditafsirkan tidak tulus dan membuat penarikan. Dan kualitas hubungan pun akan mencerminkannya. Membuat kesalahan adalah satu hal, dan tidak mengakuinya adalah hal yang lain lagi. Orang akan memaafkan kesalahan karena kesalahan biasanya datang dari pikiran, kesalahan dalam memutuskan. Namun orang tidak akan mudah memaafkan kesalahan dari hati, niat buruk, motif yang jahat, atas dasar kesalahan yang pertama.


Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

Empat Generasi Manajemen Waktu

Empat generasi manajemen waktu termasuk ke dalam kebiasaan 3. Sebagai seorang mahasiswa terdapat suatu kalimat yang cukup menggugah: Organisir dan laksanskan meurut prioritas. Kalimat ini menggambarkan evolusi tiga generasi teori manajemen waktu, dan bagaimana cara terbaik mengerjakannya merupakan fokus dari banyak variasi pendekatan dan bahan.
Gelombang atau generasi pertama dapat dicirikan dengan catatan dan daftar periksa, sebuah upaya untuk memberi semacam pengenalan dan keterlibatan pada banyak tuntutan yang diajukan pada waktu dan energi kita.
Generasi kedua dapat dicirikan dengan kalender dan buku janji. Gelombang ini mencerminkan suatu usaha untuk memandang ke depan, untuk menjadwalkan peristiwa dan aktivitas di masa datang.
Generasi ketiga mencerminkan bidang manajemen waktu masa kini ge erasi ini menambahkan ada generasi-generasi sebelumnya gagasan penting penetapan prioritas, penjelasan nilai, dan pembandingan nilai relaitf aktivitas-aktivitas yang didasarkan pada hubungan mereka dengan nilai-nilai itu. Selain itu, generasi ini berfokus pada penetapan target jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek yang spesifik yang di mana waktu dan energi akan ditunjukan selaras dengan nilai-nilai. Ia juga mencangkup konsep perencanaan harian, pembuatan rencana spesifik untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut dan aktivitas yang ditetapkan memiliki arti penting.
Fokus penting dari manajemen generasi keempat dapat dilihat pada matriks manajemen waktu berikut ini. pada dasarnya, kita menghabiskan waktu pada salah satu dari empat cara.
MATRIKS MANAEMEN WAKTU

Mendesak
Tidak Mendesak
Penting
I
AKTIVITAS
Krisis
Masalah yang mendesak
Pekerjaan rumah dikerjakan di batas waktu
II
AKTIVITAS
Pencegahan
Hubungan yang dikembangkan
Peluang baru
Melakukan rencana baru
Tidak Penting
III
AKTIVITAS
Urursan yang mendadak
Kegiatan yang sangat sibuk
IV
AKTIVITAS
Hal-hal sepele
Tidak menghargai waktu
Aktivitas menyenangkan

Masalah yang genting biasanya tampak jelas. Ia seringkali mendesak kita, kadangkala menuntut. Ia biasanya tepat di depan hidung kita. Dan sering menarik, mudah, menyenangkan untuk dikerjakan. Namun, begitu sering masalah genting sebenarnya tidak penting!
Sebaliknya, masalah yang penting ada hubungannya dengan hasil. Jika sesuatu adalah penting, maka sesuatu itu menunjang misi, nilai sasaran prioritas tertinggi.
Kuadran I genting sekaligus penting. Kuadran ini berhubungan dengan hasil signifikan yang memerlukan perhatian langsung. Kita biasanya menyebut aktivitas pada Kuadran I sebagai “masalah”.
Ada orang-orang lan yang menghabiskan sebagian besar waktu untuk Kuadran III “medesak tapi tidak penting,” sambil berpikir bbahwa mereka berada pada Kuadran I. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu bereaksi terhadap hal-hal yang penting, dengan mengasumsikan bahwa hal-hal itu juga penting. Tetapi kenyataanya adalah dasar masalah ini sering kali didasarkan pada prioritas dan harapan orang lain.
Beberapa orang dipukuli habis-habisan oleh masalah sepanjang hari setiap harinya. Satu-satunya kelegaan yang mereka punyai adalah dengan melepaskan diri kepada aktivitas-aktivitas yang tidak penting dan tidak mendesak pada Kuadran IV.

Peter Drucker mengemukakan baha orang efektif bukanlah yang pikirannya tertuju pada masalah; mereka adalah orang yang pikirannya tertuju pada peluang. Kuadran II  berfokus pada aktivitas penting, tetapi tidak mendesak, yang mengangkat aktivitas pembangun kapasitas.


Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

Apa artinya “Merujuk Pada Tujuan Akhir”

Sebagian besar aplikasi dasar dari “merujuk pada tujuan akhir” adalah untuk memulai hari ini dengan bayangan, gambaran, atau paradigma akhir kehidupan Anda sebagai kerangka acuan atau kriteria yang menadi dasar untuk menguji sesuatu. Tiap bagian dari kehidupan Anda-perilaku hari ini, perilaku esok, perilaku minggu depan, perilaku bulan depan-dapat diuji dalam konteks keseluruhan, dari apa yang benar-benar paling penting bagi Anda.
Merujuk pada tujuan akhir berarti emulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan Anda. Hal ini berarti mengetahui ke mana Anda akan pergi sehingga Anda sebaiknya mengerti di mana Anda berada sekarag dan dengan begitu Anda tahu bahwa langkah-langkah yang Anda ambil selalu berada pada arah yang benar.

Betapa berbedanya kehidu[an kita jika kita benar-benar mengetahui apa yang penting secara  tiap hari untuk menjadi dan untuk mengerjakan apa yang benar-benar paling penting. Jika tangga tersebut tidak bersandar pada dinding yang benar, stiap langkah yang kira ambil hanya membawa kita ke tempat yang salahdengan lebih cepat. Kita mungkin sibuk, kita mungkin saja sangat efisien, tetapi kita juga akan benar-benar efektif hanya jika kita memulai dengan merujuk pada tujuan akhir kita.
Barangkali kemahsyuran. Prestasi, uang atau beberapa hali lain yang kita perjuangkan bahkan bukan merupakan bagian dari dinding yang benar.
 
PERNYATAAN MISI PRIBADI
Cara paling efektif untuk mulai merujuk tujuan akhir adalah dengan mengembangkan pernyataan misi pribadi. Ernyataan ini berfokus pada inin menjadi apakah kita (karakter) dan apakah yang kita ingin lakukan (kontribusi dan pencapaian) serta pada nilai atau prinsip yang menjadi dasar untuk menjadi dan melakukan sesuatu.
Karena masing-masing individu unik, suatu pernyataan misi pribadi akan mencerminkan keunikan itu. Seperti contoh:
            Saya akan mengerjakan tugas ini dengan baik
            Kamar saya akan menjadi tempat dimana saya sangat betah berada di dalamnya
            Saya akan menjadi individu yang rendah hati

BERPUSAT PADA PRINSIP
Dengan memusatkan kehidupan kita pada prinsip yang benar, kita menciptakan fondasi yang kokoh untuk pengembangan faktor keempat penunjung kehidupan.
Rasa aman kita berasal dari pengetahuan bahwa, berbeda dengan pusat-pusat lain yang didasari pada orang atau benda yang selalu dan seketika berubah, prinsip yang benar tidaklah berubah. Kita dapat mengandalkan prinsip tersebut.
Kebijaksanaa dan pedoman yang menyertai kehidupan yang berpusat pada prinsip berasal dari peta yang benar, dari cara segala sesuatu sebagaimana adanya, sejak dulu, dan sampai nanti. Peta yang benar memungkinkan kita melihat dengan jelas ke mana tempat yang kita tuju dan bagaimana untuk tiba ke sana. Kita dapat mengambil keputusan dengan menggunakan data yang benar yang akan membuat pelaksanaan keputusan tersebut memungkinkan dan bermakna.

Daya pribadi yang datang dari kehidupan yang berpusat pada prinsip ialah daya dari individuyang sadar diri, banyak pengetahuannya, individu yang proaktif dan tidak dibatasi oleh sikap, perilaku, dan tindakan orang lain atau oleh keadaan dan pengaruh longkunagan yang seringkali membatasi orang lain.


Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

The proactive

Dengan tumbuh sebagai seorang remaja, sudah tidak bisa kita menganggap kehidupan sebagai taman bermain lagi, tapi anda seperti ada di hutan yang liar. Bagaimana anda harus bertahan hidup dalam lingkungan yang jauh lebih luas dari sebelumnya. Buku The 7 Habits of Highly Effective Teens adalah seperti kompas anda, membantu anda dalam menentukan tujuan dan pilihan anda sehingga kesuksesaan seperti apa yang akan anda ambil nantinya.
Terkadang hidup tak melulu soal kebahagiaan dan keberuntungan, kadang kita juga pernah merasakan yang sebaliknya. Kira-kira sikap apa yang akan anda ambil, ketika anda dihadapi masalah yang rumit. Apakah anda akan bersikap positif, menanggapi semua masalah dengan otak yang jernih dan hati yang lapang? Atau anda mengambil sikap negatif? Menyalahkan dunia yang menyebabkan betapa sengsaranya hidup anda kali ini? Sebelum anda memilih sikap apa yang akan anda ambil, mari kita bahas mengenai kebiasaan pertama yang merupakan kunci untuk membuka kebiasaan-kebiasaan yang lain.

Jadilah Proaktif
Kebiasaan proaktif membuktikan pada diri anda bahwa anda pribadi lah yang menentukan jalan yang akan anda pilih, baik atau tidak itu merupakan tanggung jawab yang harus anda terima. Jika diibaratkan kita sedang menyetir sebuah mobil, anda yang memutuskan kemana anda akan pergi bukan orang lain.

Bersikap proaktif sama seperti mengeluarkan energi positif dari dalam keluar, memperluas dan memperbesar sifat positif agar Lingkaran pengaruh mereka keluar. Orang proaktif memfokuskan upaya mereka di dalam lingkaran pengaruhnya. Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadap mereka dapat berbuat sesuatu.

Berbeda dengan orang yang reaktif, mereka memfokuskan upaya di dalam Lingkaran Kepedulian. Mereka berfokus pada kelemahan orang lain, masalah di lingkungan dan keadaan yang tidak bisa dikendalikan. Fokus mereka mengakibatkan sikap menyalahkan dan mennuduh, bahsa yang reaktif dan meningkatnya perasaan menjadi korban. Energi yang dihasilkan oleh orang reaktif, digabungkan dengan ketidakpedulian terhadap hal-hal yang dapat mereka perbuat menyebabkan Lingkaran Pengaruh mereka makin menyusut.


Bahasa yang Reaktif
Bahasa yang Proaktif
Tidak ada yang dapat saya lakukan
Memang saya seperti itu
Ia membuatku marah
Mereka yang salah bukan saya
Saya terpaksa melakukannya
Saya tidak bisa
Seandainya saja
Mari kita lihat alternatif apa yang kita miliki
Saya percaya pada diri saya
Saya dapat memilih respon yang sesuai
Saya memilih
Saya lebih suka
Saya akan
Saya akan bertanggung jawab


Bagian paling inti dari Lingkaran Pengaruh kita adalah kemampuan kita untuk membuat dan memenuhi komitmen dan janji. Komitmen yang kita buat pada diri sendiri dan orang lain, serta intregritas kita pada komitmen itu adalah inti dari semua kegiatan kita. Hal ini juga yang menentukan kita bagaimana membina hubungan diri sendiri dan orang lain.

Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

Paradigma dan Prinsip

Perkawinan saya berjalan datar. Kami tidak bertengkar atau apa pun semacamnya kami Cuma tidak saling mencinta. Kami sudah mengikuti konseling; kami sudah mencoba beberapa hal, tetapu rasanya kemi benar-benar tidak dapat menimbulkan kembali perasaan yang dulu kami miliki.
Ini adalah masalah yang dalam dan menyakitkan-masalah yang tidak dapat dipecahkan hanya dengan pendekatan perbaikan segera.

Bagaimana presepsi seperti diatas dapat terbentuk, bagaimana presepsi mempengaruhi cara kita memandang dan bagaimana cara kita memanfang mempengarugi bagaimana kita berperilaku. Hal ini mengajarkan bahwakita harus melihat pada lensa yang kita gunakan untuk melihat dunia, sekaligus pada dunia yang kita lihat dan bahwa lensa itu sendiri membentuk cara kita menafsirkan dunia. Jika ingin mengubah situasinya, kita harus mengubah diri kita terlebih dahulu. Dan untuk mengubah diri kita secara efektif, kita lebih dahulu harus mengubah presepsi.
ETIKA KEPRIBADIAN DAN ETIKA KARAKTER
Etika karakter mengajarkan bahwa terdapat prinsip-prinsip dasar kehidupan yang efektif dan bahwa orang hanya dapat mengalami keberhasilan yang sejati dan kebahagiaan yang abadi jika mereka belajar dan mengintregrasikan prinsip-prinsip tersebut ke dalam karakter dasar mereka.
Etika kepribadian ini pada dasarnya mengambil dua jalan: satu adalah tenik hubungan manusia dan masyarakat, dan satu lagi adalah sikap mental positif (SMP). Beberapa dari filosofi ini dinyatakan dalam pepatah yang seringkali memberi ilham dan kadang absah seperti “Sikap Anda menentukan ketinggian posisi Anda,” “Senyuman menghasilkan lebih banyak teman dibandingkan kerutan dahi,” dan “Apa pun yang dapat dipahami dan diyakini oleh benak manusia, pasti dapat terpercayai.”

KEKUATAN PARADIGMA
Kata paradigma berasal dari bahasa yunani. Paradigma aalah cara kita “melihat” dunia-bukan berkaitan dengan pengertian visual dari tindakan melihat, melainkan berkaitan dengan persepsi, mengerti, menafsirkan. Paradigma adalah sebuah teori, penjelasan, atau model untuk sesuatu.

PARADIGMA YANG BERPUSAT PADA PRINSIP
 Prinsip seperti layaknya mercusuar. Prinsip merupakan hukum alam yanf tidak dapat dilanggar. Seperti yang dikemukakan oleh Cecil B. deMile tentang prinsip-prinsip yang terkandung dalam film monumentalnya, The Ten Commandments, “Kita tidak mungkin melanggar hukum tesebut. Kita hanya dapat menghancurkan diri kita karena melanggar hukum-hukum itu.”
Prinsip adalah pedoman berperilaku yang tebukti mempunyai nilai ang langgeng dan permanen. Prinsip bersifat mendasar. Prinsip pada dasarnya tidak dapat disangkal karena dengan sendirinya sudah jelas. Salah satu cara untuk mengertu dengan cepat sifat yang jelas dari prinsip cukuplah dengan mempertimbangkan absurditas upaya menjalani kehidupan yang efektif berdasarkan apa yang berlawanan dengan prinsip tersebut.


Sumber: the 7 habits of highly effective people; google