Minggu, 13 Maret 2016

Empat Generasi Manajemen Waktu

Empat generasi manajemen waktu termasuk ke dalam kebiasaan 3. Sebagai seorang mahasiswa terdapat suatu kalimat yang cukup menggugah: Organisir dan laksanskan meurut prioritas. Kalimat ini menggambarkan evolusi tiga generasi teori manajemen waktu, dan bagaimana cara terbaik mengerjakannya merupakan fokus dari banyak variasi pendekatan dan bahan.
Gelombang atau generasi pertama dapat dicirikan dengan catatan dan daftar periksa, sebuah upaya untuk memberi semacam pengenalan dan keterlibatan pada banyak tuntutan yang diajukan pada waktu dan energi kita.
Generasi kedua dapat dicirikan dengan kalender dan buku janji. Gelombang ini mencerminkan suatu usaha untuk memandang ke depan, untuk menjadwalkan peristiwa dan aktivitas di masa datang.
Generasi ketiga mencerminkan bidang manajemen waktu masa kini ge erasi ini menambahkan ada generasi-generasi sebelumnya gagasan penting penetapan prioritas, penjelasan nilai, dan pembandingan nilai relaitf aktivitas-aktivitas yang didasarkan pada hubungan mereka dengan nilai-nilai itu. Selain itu, generasi ini berfokus pada penetapan target jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek yang spesifik yang di mana waktu dan energi akan ditunjukan selaras dengan nilai-nilai. Ia juga mencangkup konsep perencanaan harian, pembuatan rencana spesifik untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut dan aktivitas yang ditetapkan memiliki arti penting.
Fokus penting dari manajemen generasi keempat dapat dilihat pada matriks manajemen waktu berikut ini. pada dasarnya, kita menghabiskan waktu pada salah satu dari empat cara.
MATRIKS MANAEMEN WAKTU

Mendesak
Tidak Mendesak
Penting
I
AKTIVITAS
Krisis
Masalah yang mendesak
Pekerjaan rumah dikerjakan di batas waktu
II
AKTIVITAS
Pencegahan
Hubungan yang dikembangkan
Peluang baru
Melakukan rencana baru
Tidak Penting
III
AKTIVITAS
Urursan yang mendadak
Kegiatan yang sangat sibuk
IV
AKTIVITAS
Hal-hal sepele
Tidak menghargai waktu
Aktivitas menyenangkan

Masalah yang genting biasanya tampak jelas. Ia seringkali mendesak kita, kadangkala menuntut. Ia biasanya tepat di depan hidung kita. Dan sering menarik, mudah, menyenangkan untuk dikerjakan. Namun, begitu sering masalah genting sebenarnya tidak penting!
Sebaliknya, masalah yang penting ada hubungannya dengan hasil. Jika sesuatu adalah penting, maka sesuatu itu menunjang misi, nilai sasaran prioritas tertinggi.
Kuadran I genting sekaligus penting. Kuadran ini berhubungan dengan hasil signifikan yang memerlukan perhatian langsung. Kita biasanya menyebut aktivitas pada Kuadran I sebagai “masalah”.
Ada orang-orang lan yang menghabiskan sebagian besar waktu untuk Kuadran III “medesak tapi tidak penting,” sambil berpikir bbahwa mereka berada pada Kuadran I. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu bereaksi terhadap hal-hal yang penting, dengan mengasumsikan bahwa hal-hal itu juga penting. Tetapi kenyataanya adalah dasar masalah ini sering kali didasarkan pada prioritas dan harapan orang lain.
Beberapa orang dipukuli habis-habisan oleh masalah sepanjang hari setiap harinya. Satu-satunya kelegaan yang mereka punyai adalah dengan melepaskan diri kepada aktivitas-aktivitas yang tidak penting dan tidak mendesak pada Kuadran IV.

Peter Drucker mengemukakan baha orang efektif bukanlah yang pikirannya tertuju pada masalah; mereka adalah orang yang pikirannya tertuju pada peluang. Kuadran II  berfokus pada aktivitas penting, tetapi tidak mendesak, yang mengangkat aktivitas pembangun kapasitas.


Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar