Empat generasi manajemen waktu termasuk ke dalam
kebiasaan 3. Sebagai seorang mahasiswa terdapat suatu kalimat yang cukup
menggugah: Organisir dan laksanskan
meurut prioritas. Kalimat ini menggambarkan evolusi tiga generasi teori
manajemen waktu, dan bagaimana cara terbaik mengerjakannya merupakan fokus dari
banyak variasi pendekatan dan bahan.
Gelombang atau generasi pertama dapat dicirikan
dengan catatan dan daftar periksa, sebuah upaya untuk memberi semacam
pengenalan dan keterlibatan pada banyak tuntutan yang diajukan pada waktu dan
energi kita.
Generasi kedua dapat dicirikan dengan kalender dan
buku janji. Gelombang ini mencerminkan suatu usaha untuk memandang ke depan,
untuk menjadwalkan peristiwa dan aktivitas di masa datang.
Generasi ketiga mencerminkan bidang manajemen waktu
masa kini ge erasi ini menambahkan ada generasi-generasi sebelumnya gagasan
penting penetapan prioritas, penjelasan nilai, dan pembandingan nilai relaitf
aktivitas-aktivitas yang didasarkan pada hubungan mereka dengan nilai-nilai itu.
Selain itu, generasi ini berfokus pada penetapan target jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek yang spesifik yang di mana waktu dan energi akan
ditunjukan selaras dengan nilai-nilai. Ia juga mencangkup konsep perencanaan
harian, pembuatan rencana spesifik untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut dan
aktivitas yang ditetapkan memiliki arti penting.
Fokus penting dari manajemen generasi keempat dapat
dilihat pada matriks manajemen waktu berikut ini. pada dasarnya, kita
menghabiskan waktu pada salah satu dari empat cara.
MATRIKS
MANAEMEN WAKTU
Mendesak
|
Tidak Mendesak
|
|
Penting
|
I
AKTIVITAS
Krisis
Masalah
yang mendesak
Pekerjaan
rumah dikerjakan di batas waktu
|
II
AKTIVITAS
Pencegahan
Hubungan
yang dikembangkan
Peluang
baru
Melakukan
rencana baru
|
Tidak Penting
|
III
AKTIVITAS
Urursan
yang mendadak
Kegiatan
yang sangat sibuk
|
IV
AKTIVITAS
Hal-hal
sepele
Tidak
menghargai waktu
Aktivitas
menyenangkan
|
Masalah yang genting biasanya tampak jelas. Ia
seringkali mendesak kita, kadangkala menuntut. Ia biasanya tepat di depan
hidung kita. Dan sering menarik, mudah, menyenangkan untuk dikerjakan. Namun,
begitu sering masalah genting sebenarnya tidak penting!
Sebaliknya, masalah
yang penting ada hubungannya dengan hasil. Jika sesuatu adalah penting,
maka sesuatu itu menunjang misi, nilai sasaran prioritas tertinggi.
Kuadran
I genting
sekaligus penting. Kuadran ini berhubungan dengan hasil signifikan yang
memerlukan perhatian langsung. Kita biasanya menyebut aktivitas pada Kuadran I
sebagai “masalah”.
Ada orang-orang lan yang menghabiskan sebagian besar
waktu untuk Kuadran III “medesak
tapi tidak penting,” sambil berpikir bbahwa mereka berada pada Kuadran I.
Mereka menghabiskan sebagian besar waktu bereaksi terhadap hal-hal yang
penting, dengan mengasumsikan bahwa hal-hal itu juga penting. Tetapi
kenyataanya adalah dasar masalah ini sering kali didasarkan pada prioritas dan
harapan orang lain.
Beberapa orang dipukuli habis-habisan oleh masalah
sepanjang hari setiap harinya. Satu-satunya kelegaan yang mereka punyai adalah
dengan melepaskan diri kepada aktivitas-aktivitas yang tidak penting dan tidak
mendesak pada Kuadran IV.
Peter Drucker mengemukakan baha orang efektif
bukanlah yang pikirannya tertuju pada masalah; mereka adalah orang yang
pikirannya tertuju pada peluang. Kuadran
II berfokus pada aktivitas penting,
tetapi tidak mendesak, yang mengangkat aktivitas pembangun kapasitas.
Sumber: the 7 habits of highly effective people;
google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar