Minggu, 13 Maret 2016

Enam deposito utama

Mengerti soal individu
Benar-benar berusah mengerti orag lain mungkin merupakan salah satu deposito paling penting yang dapat anda buat. Anda sungguh tidak tahu apa yang merupakan deposito bagi orang lain sebelum anda menerti individu itu. Apa yang mungkin merupakan deposito bagi anda-berjalan-jalan sambil megobrol, pergi keluar bersama orang lain sambil memakan es krim, mengerjakan tugas bersama-mungkin oleh orang lain tidak dianggap sebagai deposito sama sekali. Ini mungkin bahkandipandang sebagai penarikanm jika tidak mnyentuh minat atau kebutuhan yang mendalam dari orang tersebut.
Kita cenderung untuk menganggap diri kita sendiri merupakan apa yang kita pikir orang lain inginkan atau butuhkan. Kita menganggap maksud kita pada perilaku orang lain. Kita memberi maksud apa yang merupakan deposito yang didasarkan pada kebutuhan atau keinginan kita sendiri enth sekarang atau sewaktu kita berada pada usia yang sama atau tahap kehidupan ang sama. Jika mereka tidak menafsrkan usaha kita sebagai suatu deposito, kecenderungannya adalah sebagai penolakan atas maksud baik kita dan kita sendiri lalu menyerah.
Melakukan hal-hal sepele
Kebaikan dan sopan santun kecil-kecilan begitu penting. Ketidaksopanan kecil, kekasaran kecil, bentuk ketiadaan respek yang kecil menyebabkan penarikan besar-besaran. Dalam suatu hubungan, hal yang kecil adalah hal yang besar.
Semua orang tidak bisa dikatakan sama hanya karena apa yang terlihat dari luar. Di sebelah dalam, bahkam di bagian paling dalam dari penamilan luar yang paling keras dan paling tidak berperasaan, terdapat perasaan dan emosi yang begitu lembut.

Memenuhi komitmen
Memenuhi komitmen atau janji adalah deposito yang besar, melanggar janji adalah penarikan yang besar. Sebenarnya, barangkali tidak ada penarikan yang lebih besar dibandingkan membuat janji yang penting bagi seseorang dan kemudian tidak mematuhinya. Kali berikutnya janji dibuat, orang tidak akan percaya. Orang cenderung membangu harapan mereka di sekitar janji.
Sekali-kali, walaupun diri kita sudah berusaha sebaik mungkin, hal yang tidak terduga tetap terjadi, menimbulkan situasi di mana keadaanya menjadi tidak bijaksana atau tidak memungkinkan untuk memenuhi janji yang sudah kita buat. Tetapi kita tetap harus menghargai janji itu. Kita mungkin akan tetap memenuhinya, atau menjelaskan situasinya secara tuntas kepada orang yang kita janjikan dan meminta afar dibeaskan dari janji tersebut.

Mejelaskan harapan
Deposit yang kita dapat ketika memberi sebuah harapan adalah membuat harapan tersebut jelas dan ekspilisit. Hal ini membutuhkan investasi waktu dan tenaga nantinya, tetapi akan menghemat banyak sekali waktu dan tenaga nantinya. Jika harapan tidak jelas dan tidak disampaikan, orang mulai menjadi terlibat secara emosional dan kesalahpahaman sederhana mulai menumpuk, berubah menjadi bentokan kepribadian dan kemacetan komunikasi.
Menjelaskan harapan kadang membutuhkan banyak ekberanian. Kelihatannya lebih mudah untuk bertindak seolah tidak ada perbedaan dan berharap segalanya akan beres ketimbang menghadapi perbedaan dan bekerja bersama untuk tiba pada seperangkat harapan yang sudah disepakati bersama.

Memperlihatkan integritas pribadi
Integritas pribadi menghasilkan kepercayaan dan merupakan dasar dari berbagai jenis deposito.
Tidak adanya integritas dapat merusak hampir setiap usaha lain untuk menciptakan rekenin kpercayaan yang tinggi. Orang dapat berusaha untuk mengerti, mengingat hal-hal kecil, memenuhi janji, menjelaskan dan memenuhi harapan, tetapi tetap gagal membangun cadangan kepercayaan jika mereka tidak tulus dalam hati.
Salah satu cara yang paling penting untuk melakukan integritas adalah dengan menjadi loyal.

Meminta maaf secara tulus ketika sudah melakukan kesalahan
Permintaan maaf yang tulus membuat deposito; permintaan maaf berulang ditafsirkan tidak tulus dan membuat penarikan. Dan kualitas hubungan pun akan mencerminkannya. Membuat kesalahan adalah satu hal, dan tidak mengakuinya adalah hal yang lain lagi. Orang akan memaafkan kesalahan karena kesalahan biasanya datang dari pikiran, kesalahan dalam memutuskan. Namun orang tidak akan mudah memaafkan kesalahan dari hati, niat buruk, motif yang jahat, atas dasar kesalahan yang pertama.


Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar