Minggu, 13 Maret 2016

Empat paradigma interaksi manusia


Menang/Menang
Menang/menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terua menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia. Dengan solusi menang/menang, semua pihak merasa senang dengan keputusanya dan merasa terikat dengan rencana tindakannya. Menang/menang melihat kehidupan sebagai arena yang kooperatif, bukan kompetitif. Menang/menang didasarkan pada paradigma bahwa ada banyak untuk setiap orang, bahwa keberhasilan satu orang tidak dicapai dengan mengorbankan atau menyingkirkan keberhasilan orang lain.
Menang/menang adalah bukan tentang jalan anda atau jalan saya; ia adalah jalan yang lebih baik, jalan yang lebih tinggi.
Menang/Kalah
Paradigma ini menyatakan “jika saya menang, anda kalah”
Dalam gaya kepemimipinan, menang/kalah adalah pendekatan otoriter: “saya mendapatkan apa yang saya inginkan; anda tidak mendapatkan apa yang anda inginkan.” Orang menang/kalah cenderung menggunakan jabatan, kekuasaan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Tentu ada tempat utuk cara berpikir menang/kalah dalam siatuasi yang benar-benar kompetitif dan berkepercayaan rendah. Tapi sebagian besar hidup bukanlah kompetisi. Kita perlu hidup setiap hari dalam tetangga kita dan teman-teman kita.
Sebagian besar kehidupan merupakan realitas saling tergantung, bukan mandiri. Kebanyakan hasil yang anda inginkan bergantung pada kerja sama antara anda dan orang lain. Dan entalitas menang/kalah mengganggu fungsi kerja sama itu.

Kalah/Menang
Kalah/menang lebih buruk daripada menang/kalah karena tidak mempunyau standar-tidak mempunyai tuntutan, tidak memupnyai harapan, tidak mempunyai visi. Orang berfikir kalah/menang biasanya cepat berusaha menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan dari popularitas atau penerimaan. Mereka hanya mempunyai sedikit keberanian untuk mengekspresikan perasaan dan keyakinan mereka dengan mudah diintimidasi oleh kekuatan ego orang lain.
Baik menang/kalah maupun kalah/menang adalah posisi yang lemah, yang didasarkan pada rasa tidak aman pribadi. Dalam jangka pendek, menang/kalah akan memberi hasil lebih banyak karena cara ini memanfaatkan kekuatan dan bakat yang biasanya memang besar pada orang-orang di puncak. Kalah/menang lemah, kacau sejak awal.

Kalah/Kalah
Ketika dua orang menang/kalah berkumpul-yaitu ketika dua orang yang ulet, berkepala batu, dan berivestasi pada ego saling berinteraksi-hasilnya adalah kalah/kalah. Keduanya sama-sama inginmembalas dendam, buta terhadap kenyataan bahwa pembunuhan adalah bunuh diri, bahwa pembalasan dendam adalah pedang bermata dua. Mampu menyakiti orang lain namun berimbas pula kepada diri kita.

Ada orang yang menjadi begitu berpusat pada musuh, begitu terobsesi sepenuhnya dengan perilaku lawannya sampai-sampai menjadi buta terhadap segalanya kecuali keinginan mereka agar orang itu kalah, walaupun itu berarti dirinya juga kalah. Kalah/kalah adalah filosofi konflik bermusuhan, filosofi perang.


Sumber: the 7 habits of highly effective people; google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar